Legislator Minta Pemberlakuan SNI Untuk Hadapi Daya Saing Indonesia

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Heri Gunawan menyatakan, peningkatan daya saing produk dan pengamanan pasar domestik sangat diperlukan menjelang implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di akhir 2015 perlu dilakukan. Salah satunya penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk hampir seperempat miliar (terbesar keempat dunia) dengan PDB mencapai 868,3 miliar dolar AS merupakan pasar potensial yang harus diamankan dan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan nasional.

"Langkah konkret yang mesti dilakukan pemerintah, dalam hal ini, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan adalah dengan memaksimalkan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara wajib, baik untuk produk dalam negeri maupun impor," kata Heri di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.

Katanya, hal itu dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada produsen dan konsumen domestik.

"Seiring dengan perkembangan industri nasional yang telah mampu memproduksi berbagai jenis produk untuk kebutuhan dalam dan luar negeri, maka penerapan SNI tersebut sangat relevan untuk meningkatkan mutu produk sehingga lebih memiliki daya saing," katanya.

Pemberlakuan SNI wajib tersebut tentunya harus didukung dengan prasarana teknis dan institusional seperti laboratorium uji produk yang memadai dan handal. Pemerintah mengakui bahwa saat ini masih kekurangan laboratorium uji produk yang memadai dan handal dalam rangka menghadapi MEA 2015.

"Hal itu sangat memprihatinkan. Kurangnya prasarana laboratorium uji produk bisa berpengaruhi pada tidak efektifnya fungsi pengawasan peredaran produk terutama impor," kata Heri Gunawan.

"Tidak heran jika angka Indeks Kepuasan Pelanggan (IHP) terhadap layanan standardisasi nasional belum mencapai target. Hal ini menjadi indikasi bahwa kualitas pelayanan standardisasi masih tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Penyebabnya selain karena faktor SDM yang minim, juga karena terbatasnya sarana dan prasarana teknis pengujian," ujarnya

0 komentar:

Posting Komentar