JAKARTA (JPNN.COM)- Wakil Ketua
Komisi VI DPR RI, Heri Gunawan mengatakan peningkatkan ekspor sektor
industri dinilai tidak berdampak signifikan terhadap penguatan rupiah.
Strategi tersebut menurut Heri, bersifat
normatif dengan efek jangka panjang. Bukan solusi yang bisa memecahkan
kondisi yang dihadapi saat ini.
"Itu tidak salah. Tapi saat ini posisi
rupiah sudah terpuruk di level Rp12.900 per dollar Amerika Serikat.
Mestinya harus ada strategi jangka pendek untuk menjaga kedaulatan
rupiah," kata Heri Gunawan, dalam rilisnya, Kamis (18/12).
Strategi pemerintah meningkatkan ekspor
dari sektor industri guna menekan laju impor menurut dia, tidak
strategis. "Pemerintah harusnya memastikan setiap transaksi pelaku
ekonomi menggunakan mata uang rupiah," tegasnya.
Landasan hukumnya kata Heri, gunakan UU
Nomor 7 tahun 2011 tentang Mata Uang. "Pengusaha Indonesia harus
menggunakan rupiah dalam melakukan transaksi. Setiap transaksi yang
menggunakan dollar harus dikonversi ke rupiah. Dengan begitu nilai
rupiah akan tetap terjaga, sekaligus punya kedaulatan,” saran politikus
Partai Gerindra itu.
Selain itu, Heri juga menduga melemahnya
rupiah juga karena tingginya arus modal yang lari dari Indonesia. Arus
modal ini bisa secepat kilat meninggalkan Indonesia. "Apalagi, investasi asing saat ini
mayoritas menggunakan portofolio dan industri makanan kita masih
menggunakan bahan baku impor hingga 65 persen. Jadi, substansinya perlu
kedaulatan rupiah,” imbuhnya.(fas/jpnn)
0 komentar:
Posting Komentar