Kisruh “Goreng-menggoreng” Saham, DPR Pelototi Pengawasan OJK


Komisi XI DPR RI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), gelar Rapat untuk membahas dan evaluasi industri jasa keuangan, Rabu (22/01/20) lalu.



SUKABUMI I DPR RI terus mencecar sejumlah pertanyaan berkaitan dengan pengawasan jasa keuangan oleh OJK. Didampingi itu, selain membahas seputar OJK, DPR juga pembahasan permasalahan PT Asuransi Jiwasraya (Persero), AJB Bumiputera 1912, PT Asabri (Persero), PT Taspen (Persero) dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Anggota Komisi XI Fraksi Partai Gerindra, Heri Gunawan menegaskan, beberapa kasus industri jasa keuangan sedang diterpa permasalahan yang krusial “goreng-menggoreng” saham terjadi karena ada kelalaian pengawasan dari OJK.
Loading...
“Sekarang muter-muternya begitu_begitu saja, Langkah strategisnya apa? Kita ingin yang konkret dan ini terkesan gak optimal,” ujar Heri Gunawan.
Bahkan mencuatnya polemik beberapa perbankan atau industri jasa keuangan, sampai muncul pengawasan dari Kejaksaan. Karena OJK akan mengeluarkan pedoman MI (manajer investasi) dan akan registrasi market (maker), berarti pengawasan tidak optimal.
“Gak usah ditutupi, dan ingin langkah konkret dan terkait nasabahnya? Mari dengan seksama dalami dulu,” tegas Hergun sapaan akrab Fraksi Gerindra dapil Jawa Barat IV ini.
Menurut Hergun, ini kan modusnya sama, dan industrinya kompleks. Ujung_ujungnya Asuransi dijual melalui perbankan dan ditempatkan pasar modal. Ini bakal membuat masyarakat jadi gak percaya terhadap perusahaan/perbankan industri jasa keuangan.
“Dengan adanya beberapa kasus seperti ini, ini jadi silly. Konyol gak tau apa-apa padahal modusnya itu-itu aja,” cetus Anggota Komisi XI lainnya.
Dalam kesempatan sebelumnya, BEI juga menegaskan segera untuk mengimplementasikan sistem penjatahan elektronik (electronic bookbuilding) saat penawaran umum saham perdana atau IPO.
“Sesuai dengan namanya, nantinya proses pemesanan untuk saham-saham yang akan melakukan IPO akan dilakukan secara terbuka melalui sistem elektronik,” tandas Legislator besutan Prabowo Subianto ini.

0 komentar:

Posting Komentar