Sukabumi merupakan salah satu basis kuat pendukung Prabowo Subianto. Pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019, Prabowo meraih kemenangan yang signifikan di Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi.
Anggota DPR-RI Fraksi Partai Gerindra dari Dapil Jawa Barat IV (Kota dan Kabupaten Sukabumi) Heri Gunawan menyatakan, menjadi partai pemenang sekaligus sukses mengantarkan Prabowo Subianto meraih suara terbanyak di Sukabumi pada Pemilu 2014 dan 2019 lalu, membuat Gerindra semakin percaya diri menyambut Pemilu 2024 mendatang.
Pejuang Politik yang biasa disapa Hergun itu melanjutkan, bahkan munculnya sosok bakal calon Presiden Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dipandang bukan sebagai ancaman bagi Gerindra di Dapil Jawa Barat IV, meskipun belakangan ini kedua bakal calon tersebut mendapatkan dukungan politik dari parpol tertentu.
“Pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019, Prabowo Subianto meraih kemenangan yang signifikan di Sukabumi. Pendukung Prabowo di Sukabumi akan kembali mengantarkan kemenangan yang meyakinkan pada Pilpres 2024 mendatang,” kata Hergun yang juga menjabat sebagai Kapoksi Fraksi Partai Gerindra di Badan Legislasi DPR RI kepada awak media pada Kamis (23/7/2023).
Ketua DPP Partai Gerindra itu membeberkan, pada Pilpres 2014, pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa berhasil mengalahkan pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla dengan selisih suara yang cukup lebar.
“Di Kota Sukabumi, Prabowo-Hatta meraih 120.118 suara atau 67,9 persen. Sementara Jokowi-JK mendapatkan 53.070 atau 33,1 persen,” jelasnya.
“Sementara di Kabupaten Sukabumi, Prabowo-Hatta meraih suara 829.802 suara atau sebesar 67,86 persen. Sedangkan Jokowi-JK mendapatkan suara 392.927 suara atau 32,14 persen,” lanjutnya
Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR-RI itu melanjutkan, demikian juga pada Pilpres 2019, pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bisa mengalahkan pasangan Jokowi dan Ma’ruf Amin dengan selisih suara yang cukup besar.
“Di Kota Sukabumi, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 139.106 suara atau 69,23 persen. Sementara Jokowi-Ma’ruf mendapat 61.835 suara atau 30,77 persen,” jelasnya.
“Lalu di Kabupaten Sukabumi, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 1.012.116 suara atau 71,64 persen. Sementara Jokowi-Ma’ruf mendapat 400.644 suara atau 28,35 persen,” lanjutnya.
Hergun menegaskan, jika diakumulasikan total suara Prabowo pada Pilpres 2019 di Dapil Jabar IV meraih 1.151.222 suara atau 71,34 persen. Sedangkan Jokowi-Ma’ruf Amin mendapat 462.479 suara atau 28,66 persen.
Selain itu, lanjut Hergun, Partai Gerindra juga mengukuhkan kemenangan pada pemilihan DPR RI, DPRD Provinsi, serta DPRD Kota Sukabumi dan DPRD Kabupaten Sukabumi.
“Pada Pemilu 2019, Partai Gerindra mampu mengantarkan kader-kader terbaiknya untuk duduk di DPR-RI sebanyak 1 orang, DPRD Provinsi Jawa Barat sebanyak 2 orang, DPRD Kota Sukabumi sebanyak 6 orang dan DPRD Kabupaten Sukabumi sebanyak 9 orang. Selain itu, kader Partai Gerindra juga dipercaya menjadi Ketua DPRD Kota Sukabumi dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi” jelasnya.
“Pada Pemilu 2024 mendatang, Gerindra menargetkan minimal memperoleh 10 kursi DPRD untuk 6 Dapil di Kabupaten Sukabumi dan minimal 6 kursi DPRD untuk 3 Dapil di Kota Sukabumi,” lanjutnya.
Anggota Komisi XI DPR-RI itu mengajak kepada seluruh kader dan simpatisan Gerindra untuk untuk tetap teguh pada garis perjuangan partai. Menurutnya, kader Gerindra akan terus tumbuh, terus bertambah, dan Partai Gerindra akan semakin besar.
“Para kader, simpatisan, dan relawan perlu menjaga kekompakan dan persatuan, memperkuat gotong-royong untuk menjemput kemenangan, serta menuntaskan perjuangan untuk mewujudkan Prabowo Presiden, baru dikatakan Gerindra Menang,” katanya.
“Prabowo adalah capres Gerindra yang ditetapkan melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 12/8/2022 di SICC, Sentul, Jawa Barat. Rapimnas menyebutkan bahwa calon presiden hanya tunggal, satu nama, namanya Prabowo Subianto. Selain itu, Gerindra juga menjalin koalisi dengan PKB pada 13/8/2022,” lanjutnya.
Hergun melanjutkan, Prabowo merupakan sosok pemimpin yang memiliki kesabaran dan kesantunan dalam berpolitik. Hal tersebut bisa dilihat dalam tindakan Prabowo selama ini.
“Pertama, di saat semua kandidat bacapres ingin segera dideklarasikan bersama pasangannya, Prabowo sangat bersabar untuk tidak melakukannya. Padahal PKB dan Cak Imin sudah sangat siap untuk berpasangan dan otomatis terpenuhimya syarat untuk pencapresan ke KPU di 2024, karena suara Gerindra dan PKB melebihi batas presidential threshold 20 persen,” bebernya.
“Konfigurasi kekuatan politik bersatunya Gerindra yang nasionalis dan PKB yang Islamis mainstream merupakan pasangan yang sangat ideal,” tegasnya.
Kedua, Prabowo juga merupakan salah satu pimpinan partai dan kandidat bacapres yang sudah berkomunikasi langsung dengan banyak ketua umum partai politik jauh hari sebelum menghangatnya wacana pencapresan seperti saat ini.
Ketiga, Prabowo merupakan satu nama yang pertama dan paling sering diendorce oleh Presiden Jokowi. Tetapi dengan segala kesantunannya, Prabowo hanya mengatakan dan menunjukkan gestur “siap” sebagaimana layaknya tradisi tentara. Selebihnya Prabowo tidak menunjukkan dan memanfaatkan untuk kepentingan politiknya atas dukungan atasannya itu.
Keempat, Prabowo juga sangat bersabar menerima hujatan, cacian atau ledekkan yang ditujukan kepada dirinya. Prabowo menerimanya sebagai risiko kepemimpinan dan meresponnya dengan kerendahan hati.
Kelima, dalam hal menanam budi baik dan jasa politik kepada kubu atau orang lain, Prabowo adalah seorang yang tidak terbiasa “menunjukkan dada” dan “menyebut-nyebutnya kembali” atas jasanya itu. Itulah sejatinya kesantunan dan keadaban.
“Tampaknya sabar dan santun dalam berpolitik tidak sekedar menjadi karakter Prabowo dalam kepemimpinannya selama ini, baik di partai politik maupun di pemerintahan, tetapi juga menjadi modal politiknya di tengah cuaca politik bersumbu pendek dan minusnya keadaban dan kesantunan,” tegas Hergun.
Hergun juga menyebutkan Prabowo Subianto makin dicintai rakyat dan diharapkan untuk menjadi Presiden pada 2024 mendatang. Hal tersebut terlihat dari sejumlah survei yang menempatkan elektabilitas Prabowo Subianto pada posisi teratas.
“Pertama, survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Juli 2023, menempatkan Prabowo Subianto pada urutan teratas dengan tingkat elektabilitas mencapai 35,8 persen, disusul Ganjar Pranowo 32,2 persen, dan Anies Baswedan 21,4 persen,” jelasnya.
Kedua, lanjut Hergun, survei Indikator Politik Indonesia pada Mei 2023, juga menempatkan Prabowo Subianto dengan elektabilitas tertinggi yakni 38 persen. Di urutan berikutnya ada Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 34,2 persen dan Anies Baswedan dengan elektabilitas 18,9 persen.
”Bahkan survei Litbang Kompas pada Mei 2023 menyatakan Prabowo memperoleh elektabilitas tertinggi di kalangan warga NU yaitu sebesar 25,8 persen. Sementara Ganjar Pranowo 24,7 persen, dan Anies Baswedan 12,3 persen,” tegasnya.
Dewan Pembina Pimpinan Pusat Satuan Relawan Indonesia Raya (PP SATRIA) itu menegaskan, Partai Gerindra di Sukabumi semakin optimis untuk kembali memenangkan Prabowo di Pilpres 2024 mendatang, sebagaimana pada saat gelaran Pilpres pada tahun 2014 dan 2019 lalu.
“Kerja-kerja politik secara terus-menerus dilakukan, baik di tubuh struktur partai, para relawan, maupun para simpatisan, dalam rangka untuk menjaga soliditas dukungan untuk Prabowo, serta untuk memperbesar dukungan, terutama menyasar para kelompok pemilih pemula,” katanya.
“Masyarakat Sukabumi sangat menginginkan Prabowo Subianto menjadi Presiden Indonesia pada Pilpres 2024 mendatang. Kecintaan pada Prabowo ditunjukkan pada setiap kegiatan Partai Gerindra dan Relawan yang selalu dipenuhi lautan manusia dengan gegap gempita meneriakkan Prabowo Presiden,” lanjutnya.
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN HKTI) itu menambahkan, para kader juga semakin militan berjuang siang dan malam untuk memperbesar dukungan rakyat kepada Prabowo.
“Sesuai arahan Pak Prabowo, para kader selalu hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mendengar dan mengetahui secara langsung masalah-masalah kerakyatan. Setelah itu, para kader akan bergerak merespon permasalahan kerakyatan tersebut,” katanya.
“Kegiatan kerakyatan yang rutin dilaksanakan antara lain pembagian sembako, menyelenggarakan pasar murah, pemberian beasiswa kepada anak-anak sekolah dan yang sedang kuliah, santuan yatim piatu dan fakir miskin, dukungan untuk UMKM dan BUMDes, perbaikan infrastruktur terutama di desa-desa, perbaikan rumah yang kurang layak huni, *pesta rakyat* dan lain-lain,” jelasnya.
Hergun menegaskan, Prabowo merupakan tokoh yang bisa diterima oleh masyarakat Sukabumi. Meskipun telah muncul nama-nama baru dalam pusaran politik di Pilpres, seperti Anies dan Ganjar. Sesungguhnya nama-nama baru tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap suara Prabowo di Dapil Jawa Barat IV (Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi).
“Munculnya nama-nama capres baru masih perlu diuji pengaruhnya. Sedangkan Prabowo Subianto merupakan figur yang masih mendapatkan dukungan rakyat dengan loyalitas tinggi dan kuat,” katanya.
“Dukungan yang kuat untuk Prabowo bisa dilihat dari pemasangan baliho, spanduk, billboard, dan sejumlah alat peraga kampanye lainnya masih didominasi oleh Capres Prabowo Subianto, baik di jalan raya maupun di kampung-kampung, dari kota hingga desa, dari gunung hingga ke pantai,” lanjutnya.
Hergun melanjutkan, para kader Gerindra, struktur partai, relawan dan simpatisan akan selalu bekerja keras untuk memperbesar dukungan rakyat pada Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang.
“Kami siap dan akan fokus memenangkan Prabowo sebagai Presiden. Rumah Aspirasi dan Inspirasi Heri Gunawan (RAI Hergun) terbuka 24 jam bagi siapa pun untuk menyampaikan gagasan dan aspirasi, serta sebagai pusat koordinasi dan konsolidasi dalam rangka mengantarkan Prabowo Subianto menjadi Presiden pada Pilpres 2024,” pungkasnya.
sumber : https://jurnalsukabumi.com/2023/07/23/prabowo-selalu-menang-di-sukabumi-hergun-ganjar-dan-anies-bukan-ancaman/
0 komentar:
Posting Komentar