WE Online,
Jakarta - Beredarnya sejumlah uang palsu (upal) di wilayah Jawa Barat
mengundang keprihatinan anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan. Menurutnya,
beredarnya uang palsu adalah soal klise yang seperti tak bisa dipecahkan.
PolitisiPartai Gerindra ini menilai agak aneh jika pihak-pihak yang memproduksi dan
mengedarkan tak bisa diberantas secara tuntas. Apalagi, lokusnya banyak terjadi
di daerah-daerah di sekitar ibukota.
"BI
jangan berhenti dalam upaya melawan peredaran uang palsu. Upayanya bisa
dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pertama, upaya preventif. BI mesti
terus-menerus meriset dan mencetak uang yang lebih canggih sehingga
meminimalisir peluang untuk dipalsukan," kata Heri di Gedung DPR, Senayan,
Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Dia
juga mendesak aparat melakukan upaya refresif dan penegak hukum harus tegas
terhadap para pelaku pengedar upal. Lebih lanjut, ia menjelaskan peredaran uang
palsu harus dipandang sebagai kejahatan yang berdampak strategis.
"Bagaimana
tidak? Makin banyak uang palsu yang beredar maka itu bisa mengganggu kestabilan
ekonomi tentu inflasi menjadi lebih tinggi. Karenanya, perlu koordinasi yang
kuat antar-stakeholder,"
tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar