Heri Gunawan Ajak UMKM Berperan Aktif Dalam Pertumbuhan Ekonomi


JPNews - Sebanyak ratusan pahlawan ekonomi yang tergabung Wirausaha Pemula (WP) digenjot Bank Indonesia (BI) dan Anggota DPR RI Heri Gunawan, di Hotel Horison, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (31/1).

 Anggota DPR RI Heri Gunawan mengatakan, hari ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menunjukan diangka 5.02?n ditopang pertumbuhan agregat daerah. Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat 5.14?n Sukabumi diangka rata-rata 5.5%. Jika pemerintah ingin menggenjot pertumbuhan ekonomi lagi, harus menyertakan komponen UMKM karena secara gabungan.

" Skala kegiatan ekonomi UMKM di Indonesia memberikan kontribusi sebesar Rp 7.705 trilyun atau sekitar 55,6% terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Sumbangsih UMKM bahkan juga berperan langsung secara strategis dan signifikan dalam penyerapan tenaga kerja hingga 97,05% (116,63 Juta Jiwa)," paparnya disela-sela kegiatan kepada awak media, Jumat (31/1).

 Menurut pria yang Ketua DPP Partai Gerindra ini, UMKM harus berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi itu sendiri. UMKM harus diberi porsi. Kehadiran para pelaku di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan bagian terpenting dalam perekonomian di Indonesia karena menjadi salah satu penggerak terbesar di Indonesia.

 Meskipun begitu, perbandingan jumlah unit usaha besar tercatat +/-10.000 kali lebih sedikit dari jumlah unit sektor usaha UMKM yang sebesar 99,99% (62,9 Juta unit) dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia.

 "Berdasarkan data UKM Indonesia, bentuk piramida kelas unit usaha komposisinya dirasakan masih kurang proporsional karena ketimpangan dan jauhnya perbedaan dimana jumlah unit usaha mikro 62,1 juta unit, usaha kecil dengan 757 ribu unit, dan usaha menengah dengan 58 ribu unit serta usaha besar yang hanya 5 ribu unit saja," jelasnya.

Dari hasil simulasi pada Kementerian Koperasi dan UMKM, setiap kenaikan kelas unit usaha sektor UMKM sebesar 2,5?pat menghasilkan pertumbuhan ekonomi domestik hingga Rp 468 Trilyun.

 "Dampak yang begitu besar dari kenaikan skala ekonomi tersebut diasumsikan oleh Pemerintah dapat dilakukan dengan cara korporatisasi UMKM yaitu menaikkan kelas-kelas yang ada di sektor UMKM hingga akhirnya menjadi bentuk usaha berbadan hukum dengan skala kegiatan yang lebih besar dan kuat dari sisi keuangan, operasional maupun pemasaran,

" katanya. Di Sukabumi pelaku usaha mikro tercatat sebanyak 21.004, pengusaha kecil 2.737 dan usaha menengah sebanyak 418 unit. Dengan kendala utama rerata UMKM saat ini adalah akses ke lembaga keuangan dan pasar yang makin sulit, sehingga pentingnya langkah nyata keberpihakan stakeholder yang ada di Sukabumi terhadap UMKM.

 "Diharapkan partisipasi dari seluruh masyarakat dan didukung oleh sinergi dari seluruh stakeholder yang ada. Diantaranya melalui pengembangan UMKM dengan menitik beratkan pada kluster pembangunan ekonomi kerakyatan, mandiri dan berkepribadian, dapat mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi Sukabumi dan menggerakkan roda perekonomian Indonesia," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatakan, program WP merupakan kesempatan luar biasa. Bank indonesia membantu UMKM hingga ke tingkat daerah seperti halnya atas dorongan DPRRI Heri Gunawan di Sukabumi.

 "Niat kita untuk berusaha dan bekerja keras itu tidak cukup. Keterampilan berusaha di bidang tertentu harus terus didorong dan dikawal bersama, kami hadir membantu UMKM di Sukabumi,

" jelasnya. Atas dorongan dan kegigihannya ratusan pahlawan ekonomi ini, telah dilakukan verifikasi dan cek lapangan, sehingga kedepannya UMKM bertumbuh pesat di Sukabumi. Selain keterampilan dan permodalan juga distibusi atau marketing yang bagus.

 "Kami mengharapkan bahwa pejuang ekonomi yang hadir ini akan terus tumbuh menekan gejolak ekonomi warga yang semakin sulit," pungkasnya. (Fan/drw)

0 komentar:

Posting Komentar