Heri Gunawan Ajak BI, Awasi Perkembangan Uang Digital


Sukabumi,SNews,- Komisi XI DPR RI, Bank Indonesia, Dan Rumah Aspirasi Heri Gunawan menggelar Seminar keuangan, bertemakan meningkatnya Penetrasi terhadap Fasilitas Pembayaran Elektronik melalui Quick Respon Indonesia Standar ( QRIS ). Kepada Mahasiswa Perguruan Tinggi Syamsul Ulum di Aula KH Ahmad Sanusi selasa (10/3/2020).
Anggota Komisi XI Heri Gunawan mengatakan. Kebutuhan QRIS saat ini sudah menjadi gaya hidup khususnya di kalangan milenials, tidak hanya di kota kota besar saja, namun demikian sudah merambah ke daerah daerah.
” Didaerah ini kan sudah mulai berkembang seiring perkembangan zaman, dengan berdiri mall, supermarket, mereka yang bertransaksi, tidak lagi menggunakan uang tunai atau fisik, namun sudah menggunakan cashlees dalam artian QR Code.
“Misalnya kita berbelanja roko di supermaket itu ada barcode, nah barcode itu kan peka dan sudah tersistem dua dimensi sehingga dari segi keamananya sudah terjamin,”bebernya.
Masih Kata Hergun Sapaan akrab Heri Gunawan menambahkan. Salah satu transaksi QRIS ini tidak bisa kita hindari lagi, masyarakat di daerah daerah terpencil atau jauh dari ibu kota uang kartal masih digunakan dipegang tapi untuk wilayah – wilayah ibu kota provinsi bahkan di gerai gerai besar pembelian sudah tidak memakai kembalian lagi karena sudah tersistem.
“Tidak menutup kemungkinan eks kedepan, seperti pom bensin, ojeg online dan pesan antar makanan sudah tidak menggunakan lagi uang kartal dalam artian penggunaaan uang kartal berkurang,”beber Heri Gunawan.
Lebih lanjut Politisi Partai Gerindra ini menjelaskan. Saat ini mau tidak mau generasi milenials harus bisa beradaptasi.
“Makanya kami hari ini memberikan sosialisasi tentang hal ini, agar para mahasiswa bisa lebih cerdas, peka dalam menghadapi perkembangan keuangan digitalisasi ini.
Meski kebutuhan seperti transaksi – transaksi cashless untuk di daerah masih kurang, namun demikian rupiah harus bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman, karena transaksi itu tidak harus serta merta kartas, Rupiah tidak serta merta dengan transaksi itu.
“Jadi lanjut Heri menjelaskan. Permasalahan ini harus kita beri tahu kepada generasi muda kita agar mereka melek, jangan sampai teman – teman di Sukabumi tidak faham dan ini merupakan tanggung jawab saya untuk menyampaikan seperti itu sehingga kami gandeng kawan kawan Bank Indonesia untuk menyampaikanya,”jelas Heri Gunawan.
Sementara itu menurut Asisten Direktur Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Setian menjelaskan. Sejak dilaunching pada 17 Agustus 2019 lalu, penggunaan QRIS ini oleh kalangan milenials sudah jutaan orang. Dan untuk jawa barat sendiri sudah enam ratusan pengguna.
“Jadi QRIS ini disambut baik oleh kalangan milenials, karena mau tidak mau QRIS ini berhubungan dengan handpone jadi kaum milenials sudah melek dengan teknologi seperti itu.
Tian menambahkan BI saat ini mengikuti perkembanhan zaman, dari budaya berbelanja dengan kartal dirubah mindset dari tunai ke elektronik. Meski demikian pihaknya mengakui bahwa hal tersebut merupakan tantangan bagi bank Indonesia,”katanya.
Repoter : Riyaman
Editor  :  jay

0 komentar:

Posting Komentar