Desak Diberlakukan Mudik, Heri Gunawan: Program Bantuan Sosial Tunai Harus Diperpanjang


 Jakarta -  Legislator asal Sukabumi Heri Gunawan meminta pemerintah memperpanjang program Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk meningkatkan konsumsi masyarakat mengahadapi lebaran Idul fitri.

Pasalnya dengan memperpanjang BST diharapkan akan mampu mengejar pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah, yakni sebesar 5,3 persen.

"Sebelumnya, tahun ini pemerintah telah menggulirkan BST untuk empat bulan pertama, Januari hingga April," ujarnya seperti dikutip dari rilis DPR pada Kamis, 15 April 2021.

Pria yang akrab disapa Hergun ini mengatakan, memperpanjang BST adalah solusi atas rendahnya konsumsi atau daya beli masyarakat setelah pemerintah melarang mudik lebaran.

"Padahal mudik bisa memantik konsumsi masyarakat lebih tinggi. Sebaiknya pemerintah memperpanjang program BST untuk menjaga daya beli masyarakat selama Ramadan dan Idul fitri," katanya.

Politisi Gerindra yang merupakan anggota Komisi XI DPR RI ini menegaskan, jika selama Ramadan dan Idul fitri tidak ada BST khawatir kondisi ekonomi akan semakin buruk.

Maka pemerintah harus memanfaatkan momentum bulan Ramadan dan Idul fitri untuk meningkatkan daya beli masyarakat dengan tetap mengucurkan stimulus BST.

"Harapannya daya beli masyarakat bisa tetap terjaga, dan pada akhirnya akan berkonstribusi terhadap pertumbuhan ekonomi," tegasnya.

Lebih jauh Hergun menjelaskan, tradisi mudik sebenarnya sudah menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan konsumsi masyarakat.

Biasanya konsumsi yang besar jelang mudik berupa pembelian motor, mobil, bahan makanan, pakaian, biaya transportasi, dan biaya komunikasi.

"Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, tahun 2019 pemudik dari Jabodetabek mencapai 3,4 juta orang. Uang yang tersedot ke daerah pada musim mudik 2019 mencapai Rp10,3 triliun," jelasnya.

Aliran dana yang cukup besar ke daerah tersebut tak terlepas dari Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan pemerintah maupun swasta kepada para pegawainya.

"Tahun 2019 pemerintah mengucurkan THR untuk PNSTNI, dan polisi mencapai Rp20 triliun. Tapi tahun ini pemerintah melarang mudik karena kondisi pandemi Covid-19," tuturnya.

Hergun menyebut tahun 2020 pemerintah telah mencairkan THR sebesar Rp29,382 triliun. Menurutnya THR yang dikucurkan pemerintah itu tak berdampak.

"Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, tahun 2019 pemudik dari Jabodetabek mencapai 3,4 juta orang. Uang yang tersedot ke daerah pada musim mudik 2019 mencapai Rp10,3 triliun," jelasnya.

Aliran dana yang cukup besar ke daerah tersebut tak terlepas dari Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan pemerintah maupun swasta kepada para pegawainya.

"Tahun 2019 pemerintah mengucurkan THR untuk PNSTNI, dan polisi mencapai Rp20 triliun. Tapi tahun ini pemerintah melarang mudik karena kondisi pandemi Covid-19," tuturnya.

Hergun menyebut tahun 2020 pemerintah telah mencairkan THR sebesar Rp29,382 triliun. Menurutnya THR yang dikucurkan pemerintah itu tak berdampak.

sumber : https://mediapakuan.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-631775683/desak-diberlakukan-mudik-heri-gunawan-program-bantuan-sosial-tunai-harus-diperpanjang

0 komentar:

Posting Komentar