Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Hergun: Perpanjang Program BST

 


KBRN, Jakarta: Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mengusulkan pemerintah untuk memperpanjang program Bantuan Sosial Tunai (BST), guna menggenjot pertumbuhan ekonomi secara signifikan.

Sebab menurut dia, sejatinya momentum mudik dapat dijadikan sebagai pemantik untuk menggenjot konsumsi masyarakat. Namun sayangnya, pemerintah melarang mudik.

"Sebagai penggantinya, pemerintah bisa memperpanjang program Bantuan Sosial Tunai (BST)," katanya sebagaimana keterangan pers yang diterima rri.co.id, Rabu (14/4/2021).

Saat ini, lanjut politisi Partai Gerindra tersebut, pemerintah sedang menggulirkan BST yang menjangkau 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia, termasuk Jabodetabek. Bantuan sebesar Rp300 ribu/ KPM itu dikucurkan selama 4 bulan yaitu Januari, Februari, Maret, dan April.

"Hari Raya Idul Fitri akan dilaksanakan pada Mei 2021, maka sebaiknya pemerintah memperpanjang Program BST untuk menjaga daya masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri," tandasnya.

Adapun tahun ini, lanjutnya, Pemerintah memperkirakan terjadi penambahan konsumsi masyarakat sebesar Rp215 triliun yamg berasal dari THR dan Gaji13 ASN sebesar Rp43 triliun, THR pekerja formal Rp100 triliun dan THR pekerja informal Rp72 triliun.

Namun demikian, pria yang akrab disapa Hergun ini mengaku khawatir, bila tidak ada BST selama Ramadan dan Idul Fitri, akan memperburuk kondisi ekonomi negeri ini.

Terlebih, lanjut dia, belum lama ini International Monetary Fund (IMF) merilis prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2021 dari 4.8 persen menjadi 4.3 persen. Proyeksi IMF jauh di bawah target tertinggi Pemerintah yang sebesar 5.3 persen.

"Artinya pengucuran THR belum mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Proyeksi IMF harus dijadikan pertimbangan Pemerintah. Agar ekonomi tidak merosot sebagaimana yang diprediksi IMF, Pemerintah perlu menggenjot konsumsi masyarakat," tegasnya.

Salah satu kuncinya, ditekankan Hergun lagi, pemerintah harus memanfaatkan momentum Ramadan dan Idul Fitri untuk menggenjot daya beli masyarakat dengan tetap mengucurkan stimulus BST.

"Diharapkan dengan adanya stimulus tersebut, daya beli masyarakat akan tetap terjaga dan pada akhirnya akan berkonstribusi terhadap pertumbuhan ekonomi" lanjutnya.

0 komentar:

Posting Komentar