Fraksi Gerindra Jamin Pilih Figur Calon Anggota Dewan Komisioner OJK yang Terbaik

 


JAKARTA. Kapoksi Fraksi Partai Gerindra Komisi XI DPR-RI Heri Gunawan (Hergun) menyatakan, akan memilih calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terbaik.

Pihaknya akan mendalami terlebih dahulu mengenai visi dan misi, kapabilitas, serta integritas dari masing-masing calon dalam uji kepatutan dan kelayakan nanti untuk menentukan siapa yang akan layak dalam menjalankan amanah sebagai Komisioner OJK.

“Kami akan menggali sedalam-dalamnya terkait kemampuan para calon dalam mewujudkan tujuan OJK sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 4 UU 21 Tahun 2011 tentang OJK,” kata Hergun pada Kontan.co.id, Senin (4/4).

Selanjutnya juga akan mendalami seberapa kuat integritas para calon. Sesuai pasal 2 UU OJK bahwa OJK merupakan lembaga yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.

“Latar belakang para calon sangat beragam mulai dari lembaga keuangan, bankir, pasar modal, PPATK, wakil menteri, BUMN, komisioner OJK, hingga Bank Indonesia. Jangan sampai, latar belakang tersebut akan mempengaruhi dan mengintervensi kinerja para komisioner nantinya," lanjutnya.

Selain itu Hergun juga akan mendalami sejauhmana para calon Dewan Komisioner OJK akan mewujudkan visi OJK.

Yaitu, menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum.

Hergun menambahkan, ada indikasi yang menyebabkan masih sulitnya mewujudkan visi OJK tersebut. Pertama, naiknya angka pengaduan masyarakat secara signifikan.

Hal tersebut menunjukkan pengawasan OJK masih dirasakan lemah, sehingga perlu penguatan untuk mewujudkan OJK sebagai lembaga pengawas yang terpercaya.

Selanjutnya, Forbes merilis daftar 10 bank dengan aset terbesar di ASEAN pada 2021. Tercatat, DBS Bank merupakan bank terbesar ASEAN dengan total aset US$ 491,9 miliar. Dalam daftar tersebut belum ada nama perbankan dari Indonesia.

“Visi OJK untuk mewujudkan industri keuangan yang bersaing global perlu perjuangan yang lebih keras lagi. Di level ASEAN saja tidak masuk 10 besar sehingga akan berat jika bersaing di tingkat global,” jelas Hergun.

Indikasi ketiga yaitu kredit untuk UMKM baru mencapai 20%. Padahal sebanyak 119,6 juta tenaga kerja atau setara 96,92% tercatat bekerja di UMKM. Hergun menambahkan, masih rendahnya kredit perbankan untuk UMKM menjadi bukti bahwa OJK belum mampu mewujudkan visi memajukan kesejahteraan umum.

Terakhir, Hergun akan memastikan semua calon anggota Dewan Komisioner OJK memenuhi persyaratan sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 15 UU OJK.

“Persyaratan tersebut antara lain merupakan WNI, memiliki akhlak, moral dan integritas yang baik, cakap melakukan perbuatan hukum, tidak pernah dinyatakan pailit, dan sehat jasmani,” katanya

Ia menjamin Fraksi Gerindra akan berusaha memilih figur terbaik dari yang terbaik, yaitu figur yang mampu mewujudkan tujuan dibentuknya OJK serta Visi OJK, dan terpenting juga mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.


0 komentar:

Posting Komentar