DPR Sarankan Kendaraan Nasional Dikelola BUMN

AKTUALITAS.comWakil Ketua Komisi VI DPR RI, Heri Gunawan, menyarankan pembuatan hingga penjualan kendaraan nasional dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bukan bekerjasama dengan Proton Malaysia.
“Namanya kendaraan nasional baik motor maupun mobil, harus hasil dari karya anak bangsa dan Indonesia punya sumber daya manusia yang mumpuni untuk membuat kendaraan yang bisa dikerjasamakan dengan BUMN,” ungkapnya kepada wartawan di Sukabumi, Selasa(10/03/2015).
Pihaknya juga menolak kebijakan pemerintah pusat yang melakukan kerja sama dengan Proton Malaysia, yang ternyata perusahaan otomotif ini sudah hampir bangkrut karena karyanya kurang diminati.
“Seharusnya, pemerintah mengembangkan produk-produk otomotif anak bangsa, salah satunya mobil ESEMKA yang merupakan karya pelajar SMK itu,” katanya.
Menurutnya, jika pemerintah memaksakan kerja sama dengan Proton maka akan menyakiti hasil karya anak bangsa, bahkan pihaknya berani menguji kualitas kendaraan yang dihasilkan pabrikan Proton dengan karya anak bangsa.
“Di sini, peran BUMN sangat penting, karena badan usaha ini dibentuk pemerintah selain untuk menghasilkan pendapatan negara juga untuk kesejahteraan,” ujarnya.
Oleh karena itu, Komisi VI sudah memanggil Menteri Perindustrian RI, agar dikaji ulang kerja sama dengan Proton tentang kendaraan nasional dan hendaknya lebih percaya kepada BUMN untuk mengelola mobil nasional yang benar-benar hasil karya anak bangsa.
Ia mengatakan dengan dikuasainya pengelolaan kendaraan nasional oleh negara maka hasilnya akan dinikmati oleh rakyat, selain itu kendaraan karya anak bangsa ini bisa diekspor dan mampu bersaing dengan kendaraan-kendaraan seperti dari Jepang, Korea, Eropa dan Amerika Serikat.
Selain itu, pemerintah yang terus menggaungkan agar masyarakat cinta produk Indonesia harus juga ditopang berbagai hal mulai dari penyertaan dana, pelatihan dan pembinaan kepada para pelaku usaha nasional dan tidak mengandalkan produk asing.
Apalagi, menuju Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun 2015, ribuan produk asing akan menyerbu bangsa ini.
“Kita harus perkuat mulai dari sisi kuantitas dan kualitasnya, agar produk nasional, khususnya kendaraan bisa menguasasi pasaran nasional dan tidak tergerus oleh produk asing,” kata politisi Partai Gerindra ini.

0 komentar:

Posting Komentar