Jakarta (dpr.go.id) - Seperti diprediksi sebelumnya, menjelang lebaran harga daging sapi di pasaran terus naik. Seperti di Aceh, harga daging sapi sudah mencapai Rp.150.000/kg, di Medan Rp.120.000/kg, dan di Banten harga daging juga naik menjadi Rp.125.000/kg. Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi VI DPR Heri Gunawan kepada Pers di Jakarta Jum’at (10/7).
Menurut Heri, harga daging di pasar Cicaheum Bandung juga naik yakni daging sapi menjadi Rp.120.000/kg, di Surabaya Rp.100.000/kg, Kalimantan Tengah Rp.110.000/kg dan di Makasar masih tetap sekitar Rp.90.000/kg. Kenaikan ini terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
“Pemerintah jangan diam saja melihat pergerakan harga daging yang sudah menggila itu. Harus ada langkah kongkrit yang solutif. Karena daging sapi termasuk barang kebutuhan pokok yang harus tersedia sebagaimana dalam amanat UU No. 17 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan Perpres tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting,” tegasnya.
Diingatkan, jika pemerintah sampai lengah, dikhawatirkan harga daging sapi akan jadi lebih “gila-gilaan lagi” karena permintaan terus naik. Sebagaimana prediksi yang ada, puncak kenaikan harga akan terjadi di Minggu terakhir menjelang lebaran.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga daging sapi tersebut, Heri meminta Pemerintah (Cq. Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Instansi terkait lainnya) untuk melakukan langkah-langkah pengendalian, antara lain Kementerian Perdagangan harus memastikan ketersediaan stok dan logistik daging dalam posisi aman.
Tingkat keamanan stok ini sangat penting untuk menjaga kegiatan perdagangan nasional. “Jangan sampai gangguan pasokan daging sapi berdampak pada terganggunya kegiatan perdagangan,” ujarnya dengan menambahkan, Tidak boleh ada Menteri yang jalan sendiri-sendiri. Cari solusi sama-sama, jangan ada ‘ego sektoral’. Jadikan kepentingan rakyat yang sedang susah karena naiknya harga daging sebagaimana tujuannya. (spy,mp). Foto: Naefuroji/parle/od
0 komentar:
Posting Komentar