Komisi VI Sidak Stasion Dan Pasar Tradisional

[SUKABUMI]  Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Heri Gunawan melakukan inspeksi mendadak ke stasion kereta dan sejumlah pasar tradisional, serta pusat promosi kerajinan dan produk usaha kecil menengah di Sukabumi.

"Sidak yang saya lakukan ini selain melaksanakan reses, juga ingin mengetahui sejauhmana kesiapan pelayanan kepada masyarakat serta pengaruh ketersediaan dan harga barang pascanaiknya harga bahan bakar minyak atau BBM," kata Heri kepada Antara di Sukabumi, Minggu (14/12).

Menurutnya, dari hasil sidak ini ditemukan ada beberapa kejanggalan seperti jalur kereta api di dekat Stasion Sukabumi yang terhalang oleh pedagang kaki lima, adanya restribusi ilegal yang menjerat pedagang dan kondisi Pasar Pelita Kota Sukabumi yang sudah tidak layak digunakan.
Bahkan khusus untuk Pasar Pelita, keterangan dari pedagang pasar tradisional ini sudah 24 tahun belum pernah diperbaiki oleh pihak pengembang, insvestor atau pemerintah. Bahkan, kondisinya sudah parah dan rawan roboh serta kotor dan becek. Maka dari itu, hasil sidak ini akan menjadi bahan evaluasi pihaknya di DPR.

"Untuk pusat promosi produk UKM sudah bagus, namun untuk stasion dan pasar di Kota Sukabumi masih terlihat kumuh bahkan bisa dikatakan tidak layak khususnya pasar tradisional," tambahnya.

Heri juga akan berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia dan Pemkot Sukabumi untuk menertibkan jalur perlintasan KA agar tidak terganggu oleh PKL yang menggelar dagangannya di pinggi rel yang bisa membahayakan pedagang itu sendiri juga menghambat laju angkutan masal ini.

Rencananya, sidak ini tidak hanya akan dilakukan pada saat reses saja, tetapi secara rutin apakah setelah ada sidak ini ada pembenahan atau tidak dan akan dijadikan evaluasi di DPR nanti, apalagi Kota dan Kabupaten Sukabumi merupakan daerah pemilihannya pada pemilihan legislatif lalu.

Sementara, Kepala Stasion Sukabumi, Tasiman mengaku bahwa setiap KA Pangrango jurusan Sukabumi-Bogor akan melintas terhambat dan petugas harus selalu mengingatkan PKL agar tidak menggelar dagangan karena kereta akan melintas. Tetapi, setelah beberapa kali ditegur bahkan hingga saat ini PKL masih tetap membandel untuk menggelar dagangannya di perlintas KA. [Ant/L-8]

0 komentar:

Posting Komentar